Paracetamol, juga dikenal sebagai acetaminophen atau asetaminofen, adalah obat penghilang rasa sakit yang sering digunakan untuk mengatasi berbagai jenis nyeri dan menurunkan demam. Obat ini telah digunakan secara luas selama lebih dari 50 tahun dan termasuk dalam kategori obat bebas. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terdapat lebih dari 120 produk obat yang mengandung paracetamol.
Melansir dari Healthdirect, paracetamol memiliki berbagai fungsi, antara lain:
Paracetamol juga sering digunakan sebagai bahan dalam obat kombinasi untuk mengobati berbagai penyakit.
Dosis paracetamol yang umum dijual bebas di apotek adalah 500 miligram. Sebelum mengonsumsinya, selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker. Dosis harus disesuaikan dengan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan masing-masing individu.
Paracetamol umumnya aman jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat dan jarang menimbulkan efek samping. Namun, beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti:
Penggunaan paracetamol dalam jangka panjang dan dosis tinggi tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan overdosis. Mengonsumsi lebih dari 2.000 miligram per hari dapat merusak hati atau organ liver.
Walaupun paracetamol umumnya aman, ada beberapa kondisi yang memerlukan konsultasi dokter sebelum mengonsumsi obat ini. Melansir dari Drugs, hindari penggunaan paracetamol jika Anda:
Ibu hamil dan menyusui juga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi paracetamol.
Paracetamol adalah obat yang efektif untuk menghilangkan rasa sakit dan menurunkan demam. Meskipun umumnya aman, penting untuk mengonsumsinya sesuai dosis yang dianjurkan dan berkonsultasi dengan dokter jika memiliki kondisi kesehatan tertentu. Dengan penggunaan yang tepat, paracetamol dapat membantu meringankan berbagai gejala nyeri dan demam secara efektif.